Rabu, 30 Januari 2013

Biografi Thales: Pemikir Filsafat Yunani Kuno

Nama Thales (625 - 545 SM) muncul atas penuturan sejarawan Herodotus pada abad ke-5 SM. Thales sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana (Seven Wise Men of Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of Philosophy. Juga menjadi penasehat teknis 12 kota Ionia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM.

Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar, dan struktur komposisi dari alam semesta. Menurut pendapatnya, semua yang berasal dari air sebagai materi dasar kosmis. Sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika. Juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan adalah bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki adalah sama besarnya. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga sebagai the father of deductive reasoning (bapak penalaran deduktif).

Dari pendapat itu dapat diartikan bahwa apa yang disebut sebagai arche (asas pertama dari alam semesta) adalah air. Katanya, semua berasal dari air, dan semuanya kembali menjadi air. Bahwa bumi terletak di atas air, dan bumi sebagai bahan yang muncul dari air dan terapung di atasnya.
Biografi Thales: Pemikir Filsafat Yunani Kuno
Dalam sejarah matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan pada petunjuk pengukur banjir, yang implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri yang salah satunya bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki adalah sama besarnya.

Walaupun pandangan-pandangan Thales banyak yang kurang jelas, akan tetapi pendapatnya merupakaan percobaan pertama yang masih sangat sederhana dengan menggunakan rasio (akal pikir).

*) Dari berbagai sumber.
selengkapnya...

Senin, 28 Januari 2013

Biografi Abdul Latief Al-Baghdadi: Ahli Anatomi dan Tulang Muslim

Nama lengkap Abdul Latief al-Baghdadi adalah Abu Mohammad Abdul Latief bin Yusuf bin Mohammad. Ia lahir pada tahun 1162 di Baghdad. Sejak kecil ia telah mempelajari alquran dan ilmu agama dari al-Wajih al-Wasiti. Menjelang dewasa, ia melanjutkan pendidikannya dengan mempelajari ilmu kedokteran dan filsafat. Salah seorang gurunya adalah Ibnu Tilmiz. Selanjutnya, ia pergi ke Damaskus dan Mesir. Di sana, ia mendalami ilmu-ilmu agama, kedokteran, sastra, dan filsafat.

Abdul Latief adalah seorang ahli anatomi, sastrawan, dan filosof. Namanya terkenal sebagai ahli anatomi pertama yang mendeskripsikan tengkorak kepala manusia dan tulang muka, termasuk tulang rahang bawah, secara lengkap dan akurat. Sepanjang hidupnya, Abdul Latief sangat tekun mempelajari ilmu kedokteran. Ia meneliti sejumlah karya para ahli medis Yunani dan mengembangkannya melalui banyak penelitian. Selain itu, ia juga mengembangkan kajian tentang tulang manusia, khususnya tulang rahang bawah. Selama berada di Mesir, ia menganalisa Teori Galenus mengenai tulang bawah dan tulang yang menghubungkan tulang punggung dengan tulang kaki, sebelum kemudian berhasil menyempurnakannya. Penelitiannya di bidang ini memunculkan banyak temuan yang mengejutkan.

Di kemudian hari, sejumlah buku karya Abdul Latief banyak diterjemahkan dalam bahasa Latin dan disimpan di Perpustakaan Universitas Oxford, Inggris (1800). Pada tahun 1810, karya Abdul Latief juga diterjemahkan dalam bahasa Perancis. Sebelum diterbitkan, karya tersebut diberi tambahan berupa sejumlah catatan penelitian Abdul Latief. Pada masa itu, karya tersebut sangat berpengaruh bagi perkembangan ilmu kedokteran Eropa.
Biografi Abdul Latief Al-Baghdadi: Ahli Anatomi dan Tulang Muslim
Abdul Latief juga dikenal sebagai sastrawan yang sering mengembara. Ia gemar menulis tentang budaya suatu daerah dengan bahasa yang sangat indah. Oleh beberapa peneliti, bukunya yang berjudul Account of Egypt dinyatakan sebagai salah satu karya topografi terpenting pada abad pertengahan. Buku tersebut memuat sejumlah deskripsi yang menarik tentang bencana kelaparan yang terjadi ketika Sungai Nil dilanda kekeringan (1200-1202). Saat itu, ia sedang berada dalam perjalanan menuju Mesir dan menyaksikan sendiri bencana tersebut.

Sebagai seorang sastrawan, Abdul Latief sangat terkesan dengan karya-karya Ibnu Sina. Meskipun demikian, ia pernah mengkritik sejumlah karya Ibnu Sina. Di sisi lain, Abdul Latief juga sangat mengagumi Aristoteles. Dalam beberapa karya filsafat dan sastranya, terlihat pengaruh sang ilmuwan Yunani tersebut. Abdul Latief juga pernah mengkritik karya ilmuwan Yunani, Galen, dengan tajam. Selain menulis kritikan, Abdul Latief menerjemahkan sejumlah karya para pemikir Yunani, seperti Hippocrates.

Semasa hidupnya, Abdul Latief telah menghasilkan 173 buku yang mencakup bidang kedokteran, sastra, geografi, filsafat, matematika, sains, dan sejarah. Selain itu, ia juga menulis kisah perjalanannya ke berbagai tempat dalam bentuk buku. Para ilmuwan Barat menggambarkan sosok Abdul Latief sebagai seorang genius yang gemar melakukan penelitian dan akrab dengan kajian ilmiah. Ia menulis sebuah buku otobiografi tentang dirinya sendiri.

Abdul Latief wafat pada tahun 1231.

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
selengkapnya...

Copyright © 2013 Kumpulan Biografi: Januari 2013 | Blogger Template for Bertuah | Design by Ais Bertuah

Welcome to CB Network

Contoh Login Form Blogspot

Ini demo atau contoh Kotak Login dan Register Form. Login Form di samping ini hanya contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB karena blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya silakan Pencet Sini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!