Johannes van der Waals lahir pada 23 November 1823 di Leiden, Belanda. Beliau anak laki-laki dari pasangan suami-istri Jacobus van der Waals dan Elizabeth van der Burg. Setelah menamatkan pendidikan dasar di kota kelahirannya, van der Waals menjadi guru sekolah dasar. Walaupun beliau tidak mempunyai pengetahuan tentang bahasa Romawi dan Yunani, van der Waals berhasil lulus dalam ujian saringan masuk sekaligus melanjutkan pendidikannya di Universitas Leiden dari tahun 1864 sampai dengan 1865. Di Universitas Leiden ini van der Waals memperoleh ijazah mengajar matematika dan fisika.
Pada tahun 1864, beliau diangkat menjadi guru sekolah menengah di Deventer. Pada 1856, van der Waals pindah ke The Haque. Di sana mula-mula beliau bekerja sebagai guru dan akhirnya menjadi direktur salah satu sekolah menengah di sekolah tersebut.
Pada umur 36 tahun, van der Waals memperoleh gelar dokter dengan tesisnya yang berjudul Over de Continuiteit van der baren Vloeistoestond (On The Continuity of The Gas and Liquid State).
Tahun 1876, van der Waals memperoleh gelar profesor bidang fisika di Universitas Amsterdam. Pada 1913, van der Waals menerima hadiah Nobel atas penelitiannya mengenai suhu rendah dan keberhasilannya membuat helium cair. Selain hadiah Nobel, van der Waals pun memperoleh beberapa penghargaan lainnya, di antaranya: doktor kehormatan dari Universitas Cambridge, Anggota kehormatan Imperial Society of Naturalist of Morrow, The Royal Irish Academy dan The American Philosophical Society, anggota luar biasa The Royal Academy of Sciener Belgia. Van der Waals juga meneliti interaksi antarmolekul. Untuk menghargai jasanya, gaya antarmolekul itu diberi nama gaya van der Waals.
Van der Waals yang mempunyai hobi berjalan kaki dan membaca ini, meninggal dunia di Amsterdam pada 8 Maret 1923. Namun, hingga kini ilmunya tetap bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar