Michael Faraday (1791 – 1867) sejak kecil sudah menyukai sains. Pada usia 13 tahun sambil bekerja di toko buku, ia mulai belajar ensiklopedi dan buku-buku sains. Kontribusi Faraday selanjutnya terhadap sains sangat mengagumkan. Jika saat itu, sudah ada penghargaan Nobel, dia mungkin sudah dapat enam kali.
Dia pertama kali yang menemukan senyawa-senyawa karbon klorida pada tahun 1820 dan benzena pada tahun 1825. Dia sangat terkenal dalam penemuannya di bidang listrik. Sebagai penghargaan dalam bidang kimia, jumlah muatan listrik yang dibawa oleh satu mol elektron, disebut satu faraday.
Faraday pun menemukan hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan massa zat yang dihasilkan, baik di katode maupun anode pada proses elektrolisis. Dan disebut sebagai Hukum Faraday.
Hukum Faraday 1 menyatakan: Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah muatan listrik (Q) yang melewati sel elektrolit tersebut.
Hukum Faraday II menyatakan: Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan massa ekuivalensi (w) zat tersebut pada sel elektrolisis.
Jika Hukum Faraday I dan II digabungkan, diperoleh hubungan sebagai berikut: Reaksi reduksi pada katode: Ag+ + e- ---> Ag. Pada bembentukan 1 mol Ag diperoleh jumlah elektron yang berperan e=1. Jumlah listrik yang dialirkan ke dalam sel elektrolisis untuk mendapatkan 1 mol elektron dinamakan 1 Faraday (1 F). Dari hasil percobaan diperoleh bahwa 1 Faraday setara dengan 96.487 coulomb atau sering dibulatkan menjadi 96.500 coulomb.
Selain itu, ia juga dijuluki sebagai "Bapak Listrik". Oleh karena usahanya, listrik menjadi bagian teknologi yang berguna untuk masa yang akan datang.
*Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar